KULINER
Minggu, 21 Mei 2017
Makanan Khas Sulawesi Tenggara
MAKANAN KHAS SULAWESI TENGGARA
Kasoami/Kasuami Khas Sulawesi Tenggara
Makanan khas Sulawesi Tenggara yang pertama berasal dari Wakatobi dan Buton. Bagi warga Sultra mungkin Kasoami sudah umum didengar, namun masih banyak masyarakat yang belum menikmati rasa lezatnya makanan khas yang satu ini.
Kasoami berbahan dasar ubi atau singkong. Khusus di daerah Wakatobi, singkong yang digunakan bukanlah singkong yang umum terdapat di pasar-pasar tradisional.
Ubi di Wakatobi ini jika direbus ataupun digoreng tanpa melalui proses panjang dan lama bisa menyebabkan racun. Oleh sebab itu, untuk membuat kasoami ubi yang dipilih harus terlebih dahulu diolah. Sangat jauh berbeda dengan singkong pada umumnya yang bisa dengan mudah diolah langsung tanpa perlu fermentasi yang lama.
Cita rasa kasoami sangat enak jika dinikmati bersama dengan ikan asin, ikan kuah, ikan goreng, ikan perende, ikan bakar, ataupun tergantung selera Anda. Sayur bening juga bisa ditambahkan atau bisa juga dimakan sambil menikmati secangkir teh hangat.
Jika Anda kebetulan berada di Sultra, kasoami bisa dengan mudah didapatkan di pasar tradisional Kendari seperti Korem. Atau jika ingin melihat proses pembuatannya bisa pergi ke Pulau Buton atau Wakatobi.
Makanan Khas Sulawesi Tenggara, Kabuto
Makanan khas ini berasal dari Kabupaten Muna dan Buton yang terbuat dari ubi atau singkong. Proses pembuatan yakni ubi dibersihkan dulu lalu kemudian dibiarkan berjamur. Dibiarkan mengering dalam waktu lama karena dapat menambah cita rasa dan aroma saat disajikan.
Akan lebih lezat jika makanan ini disandingkan bersama kepala parut atau bahkan dengan lauk ikan goreng dan ikan asin.
Kabuto memiliki tekstur yang sangat kenyal tapi ada juga yang lembut seperti kue kering. Jika ingin menyantapnya, kamu harus rela berupaya lebih keras sebab biasanya penjual hanya menjualnya dalam bentuk ubi kering saja. Setelahnya, mungkin kamu bisa mengolahnya sendiri didampingi dengan koki yang ahli membuat kabuto.
Lapa-Lapa, Salah Satu Makanan Khas Sulawesi Tenggara
Makanan Sultra ini memiliki cita rasa yang gurih, akan lengkap jika lapa-lapa disantap bersama dengan ikan kaholeonarore (ikan asin). Dalam proses pembuatannya, lapa-lapa ini berbahan dasar beras yang dimasak bersama dengan santan. Saat setengah matang lalu diangkat dan didinginkan, kemudian direbus.
Tapi, sebelum direbus, dibungkus dulu dengan menggunakan janur kelapa yang masih muda. Dalam kehidupan masyarakat suku Muna, lapa-lapa ini biasanya dibuat menjelang hari raya umat Islam, misalnya pada lebaran idul fitri dan idul adha atau pada pembukaan puasa.
Waktu pembuatannya pun lumayan lama, sebab untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan cita rasa yang luar biasa enak. Termasuk mudah didapatkan, sebab banyak yang menjualnya di pasar tradisional. Di kota Kendari misalnya biasa dijajakan di Pasar Korem, terutama pagi hari.
Sinonggi Sulawesi Khas
Kali ini beranjak ke makanan khas suku Tolaki yang terbuat dari sari pati sagu. Suku Tolaki memiliki tradisi menyantap sinonggi bersama-sama yang bernama mosonggi. Bagi suku Tolaki, sinonggi merupakan makanan pokok yang saat ini telah tergeser maknanya dan bersaing dengan keberadaan nasi.
Adapun dalam proses pembuatannya, sinonggi tergolong unik dan berseni. Jika kamu tak tahu proses pembuatannya mungkin akan sulit untuk menikmati cita rasa aslinya.
Jadi, jika belum pernah menyantap dan membuat sinonggi maka ada baiknya berkunjung ke rumah makan di Kendari yang menyajikan makanan ini. Dijamin lidahmu akan dimanja dengan kelezatan dari sinonggi ini. Buktikan sendiri.
Menerima gogos Sate Khas Sulawesi Tenggara
Merupakan sate yang berbahan dasar kerang yang dapat dengan mudah ditemukan di kali Pohara, Kabupaten Konawe dan Asera, Konawe Utara. Baca juga
makanan khas Sulawesi Selatan
dan
makanan khas Sulawesi Tengah
.
Nama pokea sendiri adalah sebutan masyarakat lokal untuk kerang. Sate kerang ini disajikan dengan menggunakan bumbu apa-apa (hanya berupa kerang rebus yang lalu ditusuk bambu). Terkadang disajikan seperti macam bumbu bacem manis. Sate pokea juga dibumbui dan berasa agak pedas.
Sangat mudah mendapatkannya sebab banyak yang menjualnya secara keliling, terlebih jika berkunjung ke tempat wisata. Karena rasanya yang unik dan ukuran kecilnya yang pas di mulut pasti akan membuatmu ketagihan sambil memandangi keindahan pantai Sultra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar